Aktor kawakan Ari Wibowo
Front Pembela Islam (FPI) adalah salah satu pemicu kontroversi itu. Organisasi masyarakat itu tidak setuju Ahok dipilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Aksi demonstrasi pun mereka lakukan, ultimatum-ultimatum untuk Ahok mereka teriakan.
Pertentangan ini lantas mendapat sorotan media nasional, dan banyak memancing komentar masyarakat.
Salah satunya, aktor kawakan Ari Wibowo. Pria yang lahir di Jerman dan sudah menekuni dunia akting sejak akhir dekade 80-an itu memiliki pandangan yang lugas tentang kontroversi Ahok.
"Kalau saya sih melihat hasil ya, saya enggak peduli apa agamanya (Ahok) atau (pandangan tentang) presiden pun harus satu agama atau suku tertentu. Itu bagi saya bodoh, yang penting buat saya hasilnya buat rakyat, untuk kita," kata Ari saat ditemui di kawasan Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2014).
Ari yang telah lama tinggal di Jakarta mengaku melihat perubahan sejak Ahok duduk di kursi pemerintahan.
"Saya melihat jalan-jalan ke Kota sudah jauh lebih lapang. Dulu dipakai buat parkiran, kaki lima. Kemudian, di (kawasan) Senayan, di depan Plaza Senayan juga dulu banyak kita lihat dipenuhi dengan orang jual tanaman, sekarang sudah kosong, benar-benar trotoarnya dipakai untuk pejalan kaki. Hal-hal kecil, tapi mungkin enggak kita sadari, banyak perubahan yang terjadi," cetus Ari.
Menurut Ari, demonstrasi boleh saja, asalkan memiliki alasan yang kuat, logis, dan bermanfaat untuk rakyat. "Mungkin FPI punya kepentingannya sendiri. Ahok juga punya kepentingan, yaitu kepentingan untuk Jakarta. Bagi saya, itu yang paling penting," ujar Ari.
"Kalau alasannya (menolak Ahok) hanya karena agama, ya bu**shit menurut saya. Kecuali kalau demonya itu karena Ahok melakukan suatu kesalahan, korupsi atau mencari keuntungan sendiri, menggunakan jabatan untuk keuntungan pribadi, silahkan di demo, (kalau itu alasannya) saya pun mungkin ikut demo juga," tutup adik Ira Wibowo itu.
(metrotvnews.com)
0 comments:
Post a Comment