Si anak yang lebih pendek tersebut ternyata batas kesabarannya sudah mulai habis, sebuah pukulan penuh bobot mendarat telak di rahang kiri pelaku pembullyan hingga terjungkal ke lantai.
Namun rupanya saat sang anak yang lebih pendek berpikir perkelahian atau masalahnya telah selesai dan meninggalkan pembully yang terjungkal tadi, si pelaku pembully berdiri hendak menyerang anak yang lebih pendek tadi, tapi sungguh naas, lagi-lagi sebuah pukulan kembali mendarat di rahang kirinya yang membuatnya tersungkur kembali, melihat lawannya tak berkutik akhirnya anak yang lebih pendek tersebut meninggalkan ruangan kelas.
Link Video Begini seharusnya seorang anak memberi "shock therapy" pelaku pembully
Jangan biarkan diri Anda dibully karna dampak bully sangat menyakitkan, terutama untuk kasus anak-anak atau remaja. Intimidasi dapat membuat orang merasa takut, marah, depresi, dan benar-benar merusak kehidupan seseorang.
Jika Anda mengalami kasus serupa atau Anda adalah orang tua dari anak yang mengalami pembullyan, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menangani masalah ini yakni memberi dukungan rasa percaya diri dan berinisiatif melindungi diri dengan memberi "shock therapy" pada pelaku pembully.
Walau memberi "shock therapy" pada pelaku pembully belum tentu keputusan yang diambil ini benar!, tetapi dalam situasi yang tepat keputusan ini dapat menyelamatkan Anda dan orang-orang yang Anda cintai pada situasi saat itu maupun efek jangka panjangnya.
Mulai saat ini bully dan intimidasi tidak boleh ditoleransi lagi!!
0 comments:
Post a Comment