Pengertian dan Eksistensi Perkawinan
Anggap Remeh - Tuhan telah memberikan banyak sekali karunia pada manusia, baik karunia dalam hal kesembuhan, kesehatan, pengetahuan, pengalaman, dan juga karunia perkawinan. Oleh sebab itu saya ingin berbagi kebahagiaan seputar perkawinan atau pernikahan pada pembaca yang budiman.
Anggap Remeh - Perkawinan disini dijelaskan sebagai suatu pandangan yang bersifat umum saja, namun jika anda ingin mengetahui masalah perkawinan dilihat dari sudut pandang “Khusus”, maka anda dapat mencari dan mendalaminya dari sumber dan kebenaran akan ajaran agama dan kepercayaaan yang anda anut tentunya.
Pandangan tentang permasalahan sekitar perkawinan dan seksual saya sampaikan dengan maksud agar kita dapat lebih hormat akan janji suci perkawinan, sehingga didalam tindakan kehidupan kita sehari-hari, dapat memanusiakan manusia dalam diri pasangan kita seperti kita memanusiakan manusia didalam diri kita secara pribadi.
Sebelum membahas masalah perkawinan dan seksual sebaiknya kita pahami terlebih dahulu 5 pertanyaan di bawah ini:
- Apa yang diMAKSUD dengan Perkawinan?
- Apa TUJUAN perkawinan?
- Apa SIFAT DASAR perkawinan?
- Apa CITA CITA yang ingin di capai dalam perkawinan?
- Apa UPAYA mencapai cita - cita dalam Perkawinan?
1# Apa yang diMAKSUD dengan Perkawinan ?
MAKSUD dari Perkawinan adalah "PERJANJIAN KASIH dan KESEPAKATAN SENASIB SEPENANGGUNGAN"
Menurut wikipedia "Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi yang biasanya intim dan seksual. Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan. Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga, tergantung budaya setempat bentuk perkawinan bisa berbeda-beda dan tujuannya bisa berbeda-beda juga. Tapi umumnya perkawinan itu ekslusif dan mengenal konsep perselingkuhan sebagai pelanggaran terhadap perkawinan. Perkawinan umumnya dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Umumnya perkawinan harus diresmikan dengan pernikahan."
Perkawinan / Pernikahan sekali sampai tua |
2# Apa TUJUAN dari Perkawinan ?
TUJUAN Perkawinan adalah "KESEJAHTERAAN SUAMI ISTRI, KELAHIRAN dan PENDIDIKAN ANAK"
Ya, pada dasarnya perkawinan itu bertujuan untuk kesejahteraan suami istri, kemudian dalam aktifitas yang lebih intim keduanya melibatkan campur tangan Tuhan dalam penciptaan manusia yang baru yakni dengan melahirkan anak, sehingga kehadiran anak tersebut sering diistilahkan dengan "buah cinta kasih bersama", kemudian seiring bertambahnya anggota baru dalam keluarga mereka, pria dan wanita yang telah menjadi suami istri tersebut mendapatkan titel baru yang akan sering dipanggil oleh anaknya dengan sebutan Ayah dan Ibu.
Lalu apakah dengan kelahiran sang anak berarti tugas orang tua sudah selesai? Jawabannya adalah "Belum", selain oarang tua harus merawat, menjaga dan mencukupi kebutuhan anak sehari harinya, orang tua juga harus mulai mempersiapkan bekal kehidupan masa depan anaknnya melaui pendidikan yang akan dijalaninya secara moral, intlektual dll.
3# Apa SIFAT DASAR Perkawinan ?
SIFAT DASAR Perkawinan adalah "MONOGAMI dan TAK TERCERAIKAN"
Idealnya suatu perkawinan terjadi antara dua orang yang berlainan jenis yakni seorang pria yang akan menjadi seorang suami sekaligus sebagai ayah dengan seorang wanita yang akan menjadi seorang istri sekaligus sebagai ibu, dan oleh karena pasangan tersebut terdiri dari satu orang pria dan satu orang wanita maka perkawinan tersebut dinamakan perkawinan "monogami".
Pernikahan yang satu dan tak terceraikan |
4# Apa CITA-CITA yang ingin dicapai dalam Perkawinan ?
CITA-CITA yang ingin dicapai dalam Perkawinan adalah "HARMONIS, TENTRAM, DAMAI dan BAHAGIA LAHIR dan BATIN"
Aktifitas hubungan seksual yang sehat menentukan kualitas suatu perkawinan |
5# Apa UPAYA mencapai cita - cita dalam Perkawinan ?
UPAYA yang dilakukan untuk tercapainya cita-cita suatu perkawinan adalah "MENJAGA, MENGASIHI dan MENCINTAI PASANGAN DENGAN SEPENUH HATI, SEPENUH JIWA dan SEPENUH PERASAAN"
Ilustrasi yang paling mudah untuk menggambarkan upaya dalam mencapai cita-cita perkawinan yang baik adalah dengan perumpamaan "mawar yang merekah".
Ada seorang yang tertarik dengan pesona dan keindahan mawar, diapun memetik dan menanam mawar tersebut di halaman rumahnya, ditempatkan pada tanah yang subur, selalu disirami, diberi dipupuk, hama dan rumput liar pun secara rutin dibersihkan.
Selamat datang kebahagiaan |
Dengan bangganya sang mawarpun mengeluarkan mahkota yang merekah indah mempesona, dan sang mawarpun berkata “Terima kasih atas perhatian yang telah tuan berikan, dan kini aku persembahkan sesuatu yang paling istimewa yang kumiliki, untuk kepersembahkan pada tuan,”.
Pesan moral yang terkandung didalamnya adalah, perkawinan tidak hanya berfokus pada tujuannya saja seperti yang di jelaskan pada poin ke satu, namun juga pada kualitas dalam menjalaninya, dan untuk menjaga agar kualitasnya tetap baik maka yang harus dilakukan adalah dengan menjaga, melindungi, mengasihi dan mencintai pasangan hidup dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa dan sepenuh perasaan, dengan demikian bila kualitas perkawinan dapat terjaga dengan baik maka ketentraman hati akan lebih mudah di capai.
Urut artikel:
Sebelum ini: Kata Mutiara Nasehat Perkawinan
Setelah ini: Paradigma Perkawinan dan Seksual
Ikuti tautan #MembangunSurgaKecil untuk fokus pada artikel
Dalam Rumahku Aku Membangun Surga Kecil
(Renungan Singkat Seputar Perkawinan dan Seksual)
0 comments:
Post a Comment