Pria Ethiopia ini bikin pesawat terbang sendiri lantaran ditolak jadi pilot

Anggapremeh - Asmelash Zeferu pernah begitu kecewa dalam hidupnya karena ditolak masuk pelatihan pilot lantaran postur tubuhnya kurang tinggi satu sentimeter saja dari syarat seharusnya.

Asmelash Zeferu dan pesawat rancangannya

Namun karena tekad bajanya dia belajar melalui buku elektronik (eBook) dan situs YouTube untuk membuat pesawat sendiri.

Asmelash Zeferu sedang mengonsep pesawat rancangannya

Koran the Daily Mail melaporkan, Kamis (26/11), lelaki asal Ethiopia berusia 35 tahun itu ingin menerbangkan pesawat buatannya di Ibu Kota Addis Ababa untuk melamar pacarnya, Seble Bekele.

Zeferu belum pernah sekali pun menerbangkan pesawat dan dia berharap percobaannya berhasil. Sekitar lima bulan lalu dia sudah mencoba menerbangkan pesawat buatannya tapi baling-baling yang patah mengubur impiannya.

Asmelash Zeferu sedang pamer pesawat rancangannya


Sekitar 15 tahun lalu Zeferu mendaftar di Dire Dawa, akademi penerbangan dari maskapai Ethiopia Airlines. Dia ditolak karena tingginya hanya 170 sentimeter sedangkan syarat mendaftar menjadi pilot harus 171 sentimeter.

"Jika tidak bisa jadi pilot maka saya memutuskan membuat pesawat sendiri. Dengan begitu saya akan bisa terbang ke angkasa," ujar dia kepada stasiun televisi CNN.

Hasil dari pencariannya di buku elektronik dan situs YouTube membuat Zeferu memilih model pesawat yang pernah dipakai siswa pendidikan pilot di Amerika Serikat pada 1920-an dan 1930-an.Zeferu kemudian membeli suku cadang bekas di pasar Merkato di Addis Ababa.

 Asmelash Zeferu sedang mencoba pesawat rancangannya


Untuk bagian sayapnya dia membeli kayu impor dari Australia. Sedangkan pada bagian mesin dia menggunakan mesin empat silinder dari mobil VW kodok dengan kekuatan 40 tenaga kuda.

Dua hari lagi Zeferu akan mencoba menerbangkan pesawat buatannya itu. Dia berharap pesawatnya bisa melayang 10 meter saja di atas permukaan tanah.

Asmelash Zeferu sedang mengamati pesawat rancangannya


"Menerbangkan pesawat bukan perkara sulit. Yang bahaya itu mendaratnya," kata dia.

Source: Merdeka.com, image:dailymail


0 comments: