Tentara Pertahanan Israel Saat melakukan penyergapan |
Bulan lalu, pelaku bernama Abdelrahman Shaludi melakukan penyerangan di Yerusalem Light Rail yang membunuh dua warga Israel. Kesal dengan insiden itu, IDF yang dibantu polisi perbatasan dan Kepolisian Israel menghancurkan rumah milik Shaludi.
Sebagaimana diketahui, Shaludi menabrakan mobilnya ke kerumunan orang di Stasiun Ammunition Hill di Yerusalem Light Rail. Insiden itu menewaskan bayi bernama Chaya Zisel Braun dan Karen Jemima Mosquera, yang meninggal karena lukanya.
"Pembongkaran rumah teroris merupakan pesan jelas kepada semua orang yang berusaha mencelakai warga Israel dan pasukan keamanan. Terorisme itu merugikan orang yang tidak bersalah. Mereka akan membayar harga yang mahal jika mereka memilih melanjutkan kegiatan terorisme ini," demikian pernyataan IDF.
Pihak keluarga Shaludi sendiri sudah menerima pesan pada Jumat 14 November 2014, bahwa rumah mereka yang terletak di Silwan akan dihancurkan. Hal ini bagian dari upaya Israel untuk mencegah teroris dari melakukan serangan serupa.
"IDF akan terus bertindak sesuai instruksi dari pemimpin, bekerjasama dengan semua badan-badan keamanan dan tidak akan ragu mengambil segala cara hukum yang tersedia untuk menyerang teroris dan pendukung mereka, dan mencegah serangan lanjutan,” tambahnya, sebagaimana diberitakan Israel National News, Rabu (19/11/2014).
Pesan serupa juga diucapkan pada pekan lalu untuk menghancurkan rumah Mohammed Jabis, yang melakukan teror dengan menghantamkan truknya ke sebuah bus di Yerusalem pada Agustus. Insiden itu membunuh Rabbi Avraham Walles dan melukai enam orang.
Sumber: Okezone.Com
100% Copas
0 comments:
Post a Comment